Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Assalamualaikum.. Welcome to my Blog..Please leave a comment. Thank You.^^ Wassalamualaikum..

Laras Widhanar - Calon Guru yang Luwes dan Rendah Hati


“Pendidikan itu sangat penting, seberapapun sibuknya jadwal menjadi model, aku tetap memprioritaskan kuliah.”ungkap gadis manis kelahiran Sragen, 9 Juni 1992. Begitulah prinsip yang selalu dipegang teguh Laras Widhanar, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris IKIP PGRI Semarang. Karirnya meroket sejak ia menjadi Juara 3 pemilihan Duta Jateng Fair 2011. Acara puncak pada 26 Juni 2011 lalu mengantarkannya semakin eksis di dunia entertain. Putri dari pasangan Sunarno dan Kondang Rahayu Widayati ini juga berhasil meraih berbagai penghargaan lainnya seperti Model Batik dan Tenun 2011, Juara 2 Lomba Volkswagen, Finalis dan Miss Favorite dalam pemilihan Miss Secretary 2009, serta mejadi Cover Majalah G-magz. Peran orang tua sangat penting bagi anak pertama dari dua bersaudara ini. Bagaimana tidak, berkat kedisiplinan yang ditanamkan sejak kecil menjadikan Laras mampu membagi waktunya dengan bijak. Di tengah rutinitasnya sebagai mahasiswa dan model, ia juga aktif dalam kegiatan intra kampus seperti EDSA (English Department Student Association) dan Sinematografi. Karena peran sang ibu jugalah ia memberanikan diri terjun di dunia modeling. Maklum ibunya dahulu juga seorang model di Solo.  
Kesibukannya menjadi model di acara fashion show, pemotretan, dan menjadi presenter tak membuat penggemar warna ungu ini menjadi besar kepala. Ia tetap rendah hati dan mudah bergaul dengan siapa saja. Ilmu padi yang senantiasa diamalkannya ini menjadikan Laras semakin dikenal di lingkungan mahasiswa maupun dosen. Pemilik hobi jogging ini mengaku ingin mengubah persepsi masyarakat yang menganggap semua model berperilaku negatif dan hidup glamour. Ia beranggapan bahwa profesi tidak menentukan baik buruknya seseorang. Segala sesuatunya tergantung dari pribadi masing-masing individu. Sehingga sangat diperlukannya pendidikan karakter untuk membentuk kepribadian seseorang menjadi pribadi yang bermoral. Pesan mulia ini sejalan dengan cita-citanya yang ingin menjadi bagian dari pelaku di bidang pendidikan. Baginya, menjadikan siswa berprestasi dan berakhlak mulia adalah pekerjaan terhormat yang tidak semua orang bisa melakukannya. 
Published in Derap Guru Magazine on June 2012 by Shabrina

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS