Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Assalamualaikum.. Welcome to my Blog..Please leave a comment. Thank You.^^ Wassalamualaikum..

Mega Ayundya Nirwaningtyas - Si Cantik Pembawa Baki Pusaka


Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 tidak serta merta telah ditinggalkan pemuda Indonesia. Beragam cara ditunjukkan para pemuda untuk meneruskan perjuangan kala itu, salah satunya dengan mencetak prestasi sebanyak-banyaknya. Semangat yang berkobar itu juga ditunjukkan oleh Mega Ayundya Nirwaningtyas, pelajar SMA Taruna Nusantara yang terpilih menjadi pembawa baki bendera Merah Putih dalam Peringatan Detik-detik Proklamasi, di Istana Merdeka 17 Agustus 2012 lalu. Gadis kelahiran Magelang, 10 April 1996 ini tak pernah lelah untuk mencapai prestasi. Terbukti setelah berhasil meraih prestasi Terbaik Putri dalam seleksi Paskibraka tingkat Jawa Tengah tahun 2012 mewakili provinsi Jawa Tengah, ia kembali mengalahkan ribuan putri terbaik dari seluruh Indonesia untuk bertugas membawa baki bendera pusaka. Pencapaian ini tidak hanya membuat sekolah bangga, tapi juga provinsi Jawa Tengah yang harum karena prestasi penyuka mata pelajaran matematika ini.
Mega, saat bertugas di Istana Negara ^_^
            Penggemblengan selama beberapa bulan yang harus diikuti tidak menyurutkan langkah gadis bertempat tinggal di Jalan Dieng 38 Panca Arga 1, Magelang ini untuk menampilkan yang terbaik dihadapan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono yang juga bertindak sebagai inspektur upacara. Pendidikan Pancasila, Kewarganegaraan, serta sejarah menjadi santapan pasukan terpilih itu. Hal ini untuk memupuk semangat patriotisme dan cinta tanah air mereka sebagai wakil dari pemuda Indonesia. Rasa persatuan juga kental terlihat diantara anggota paskibraka yang berasal dari berbagai macam suku dan daerah di Indonesia. Tampaknya Mega dan kawan-kawan juga memegang teguh prinsip semboyan bangsa ini, yaitu Bhineka Tunggal Ika. Meskipun berbeda-beda, mereka bersatu padu menjalankan amanah sebagai paskibraka dengan baik. Hal semacam inilah yang patut pemuda Indonesia tiru, sebagai agen pelopor perubahan. Lewat semangat pembawa baki Merah Putih, generasi muda menunjukkan dedikasinya pada Negara.

ehh kebalik, emm tapi tetep keliatan manis kan?? hehe


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Abdul Latif – Menebar Kebaikan Lewat Nada

      Manajemen waktu dan skala prioritas adalah jurus handal yang selalu diterapkan oleh Abdul Latif, mahasiswa DIII Teknik Kimia Universitas Diponegoro untuk menyiasati padatnya kegiatan baik di bidang akademik maupun non akademik. Kegiatan yang dilakoni oleh pria kelahiran Kudus, 10 Agustus 1991 ini terbilang langka di kalangan pemuda seusianya. Ia aktif mengikuti MTQ dan organisasi mahasiswa tingkat jurusan. Berkat ketekunannya itu, putra dari pasangan Suparno dan Siti Fatimah ini berhasil menyabet juara III MTQ Pelajar Tingkat SMA/MA Jawa Tengah dan juara I MTQ Tingkat Universitas Diponegoro 2011. Baginya, kegiatan yang bermanfaat adalah kegiatan yang semakin mendekatkannya dengan Sang Pencipta.

        Aktifitas lain yang ditekuni penggemar capcay ini adalah menjadi lead vocal sebuah nasyid yang cukup ternama di kota Semarang, yaitu Mahiba Nasyid. Suara merdunya ia manfaatkan untuk menyampaikan pesan kebaikan melalui nada. Jadwal tampil di berbagai acara formal maupun informal membawanya banyak belajar untuk terus produktif berbuat baik. Selain suka, pria yang bertempat tinggal di Desa Janggalan RT 01 RW 01 Kec. Kota Kab. Kudus ini juga menjelaskan duka sebagai pekerja seni Islami. Menurutnya, nasyid kalah saing dengan hiburan-hiburan tidak mendidik yang menyebabkan penurunan moral bangsa ini. Sehingga ia berkomitmen untuk mengenalkan nasyid pada masyarakat luas. Kecemerlangan karir di bidang tarik suara tidak lepas dari peran orang tua yang selalu mendukung segala kegiatan positif anak ke tiga dari tiga bersaudara ini.
            Suatu kemampuan atau bakat tidak selalu karena faktor keturunan, tapi ketekunan. Ketika ingin mempunyai keahlian dalam bidang tertentu maka tekunilah hal itu dengan senang hati dan ikhlas, selebihnya pasrahkan pada-Nya.” Ungkap pemilik hobi traveling ini membagi kiat-kiatnya dalam meraih prestasi.
Ini dia, juara MTQ yang hobi berdendang :)

Published in Derap Guru Magazine on October 2012 by Shabrina

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Laras Widhanar - Calon Guru yang Luwes dan Rendah Hati


“Pendidikan itu sangat penting, seberapapun sibuknya jadwal menjadi model, aku tetap memprioritaskan kuliah.”ungkap gadis manis kelahiran Sragen, 9 Juni 1992. Begitulah prinsip yang selalu dipegang teguh Laras Widhanar, mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris IKIP PGRI Semarang. Karirnya meroket sejak ia menjadi Juara 3 pemilihan Duta Jateng Fair 2011. Acara puncak pada 26 Juni 2011 lalu mengantarkannya semakin eksis di dunia entertain. Putri dari pasangan Sunarno dan Kondang Rahayu Widayati ini juga berhasil meraih berbagai penghargaan lainnya seperti Model Batik dan Tenun 2011, Juara 2 Lomba Volkswagen, Finalis dan Miss Favorite dalam pemilihan Miss Secretary 2009, serta mejadi Cover Majalah G-magz. Peran orang tua sangat penting bagi anak pertama dari dua bersaudara ini. Bagaimana tidak, berkat kedisiplinan yang ditanamkan sejak kecil menjadikan Laras mampu membagi waktunya dengan bijak. Di tengah rutinitasnya sebagai mahasiswa dan model, ia juga aktif dalam kegiatan intra kampus seperti EDSA (English Department Student Association) dan Sinematografi. Karena peran sang ibu jugalah ia memberanikan diri terjun di dunia modeling. Maklum ibunya dahulu juga seorang model di Solo.  
Kesibukannya menjadi model di acara fashion show, pemotretan, dan menjadi presenter tak membuat penggemar warna ungu ini menjadi besar kepala. Ia tetap rendah hati dan mudah bergaul dengan siapa saja. Ilmu padi yang senantiasa diamalkannya ini menjadikan Laras semakin dikenal di lingkungan mahasiswa maupun dosen. Pemilik hobi jogging ini mengaku ingin mengubah persepsi masyarakat yang menganggap semua model berperilaku negatif dan hidup glamour. Ia beranggapan bahwa profesi tidak menentukan baik buruknya seseorang. Segala sesuatunya tergantung dari pribadi masing-masing individu. Sehingga sangat diperlukannya pendidikan karakter untuk membentuk kepribadian seseorang menjadi pribadi yang bermoral. Pesan mulia ini sejalan dengan cita-citanya yang ingin menjadi bagian dari pelaku di bidang pendidikan. Baginya, menjadikan siswa berprestasi dan berakhlak mulia adalah pekerjaan terhormat yang tidak semua orang bisa melakukannya. 
Published in Derap Guru Magazine on June 2012 by Shabrina

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fatan Fidayan - Semangat Meraih Prestasi



Putra kebanggan Kabupaten Pekalongan, Fatan Fidayan yang tercatat aktif menempuh studi S1 di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris IKIP PGRI ini seakan tak kenal lelah menyibukkan dirinya untuk kegiatan yang positif. Pembuktian diri melalui ajang pemilihan Duta Wisata Kab. Pekalongan tahun 2011 lalu seakan membumbungkan namanya di Kota Batik itu. Setelah melalui tahap penyeleksian yang super ketat berupa tes tertulis, wawancara, pembekalan, dan tahap penyisihan pada grand final, pria kelahiran Pekalongan, 28 Oktober 1991 ini akhirnya dinobatkan sebagai Putra Duta Wisata Kabupaten Pekalongan tahun 2011. Penobatan pada tanggal 30 Juli 2011 lalu membawanya pada tugas besar untuk memperkenalkan wisata di Pekalongan , membantu Dinas Pariwisata Kabupaten mempromosikan potensi wisata kab. Pekalongan, serta ikut membantu mensukseskan program Pemprov Jateng, yaitu Visit Jateng 2013.
Kesibukan putra kedua dari pasangan Sukoro Luqman Taufiq, S.Pd dan Sri Hartati dalam mempromosikan wisata di kancah nasional tak membuatnya pasif dalam mencari ilmu. Bahkan ia tetap aktif mengikuti Unit Kegiatan Mahasiswa Tenis Meja dan Tae Kwon Do di kampus. Nilai akademiknya di berbagai mata kuliah pun sangat diperhitungkan oleh para dosen. Fatan membagi resepnya dalam memanage waktu. Ia terbiasa untuk menulis beberapa rencana kegiatan yang akan dilakukan dan mengklasifikasikannya dari mulai yang biasa, yang penting (hal yang harus dilakukan) dan mendesak (hal yg harus dilakukan saat itu juga). Terbukti apa yang ia usahakan selama ini dapat berjalan baik dan sesuai dengan target. Penyuka sate kambing ini berkomitmen tidak hanya ingin menjadi orang yang biasa, tetapi menjadi seseorang yang luar biasa dan mendatangkan banyak manfaat untuk lingkungan sekitar.
“Berfikir kritis, logis, praktis, dinamis, dan rasionalis serta wujudkan dengan realistis jangan hanya teoritis. Jika gagal, jangan menangis.” Ungkap pemilik cita-cita guru dan pengusaha ini membagi kiatnya dalam meraih prestasi disertai candaan khas remaja. Dia juga menambahkan motivasinya memilih jurusan PBI di IKIP PGRI. “Saya senang keberagaman bahasa. Disamping kita harus nguri-uri bahasa daerah, kita juga dituntut untuk menguasai bahasa asing, karena banyak syarat di lapangan pekerjaan yang mengharuskan  kita untuk dapat aktif berbahasa Inggris. Tetapi skill yang tinggi jika tidak diimbangi dengan karakter yang kuat maka akan sia-sia, IPTEK (Ilmu pengetahuan Teknologi) harus diimbangi dengan IMTAQ (Iman dan Taqwa). Oleh karena itu saya memilih IKIP PGRI karena mempunyai program Pendidikan Karakter yang sangat menunjang keberhasilan dan profesionalitas seorang guru. Dan semuanya saya rasa tertuang dalam GATI IKIP PGRI KU.” Ketertarikannya dalam dunia pendidikan dimotori sang ayah yang juga berprofesi sebagai pelaku di bidang pendidikan, yaitu Kepala Sekolah SD N 04 Gembong UPT Kandangserang Kab. Pekalongan.
Published in Derap Guru Magazine on May 2012 by Shabrina

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Alifiati Nurul Aini - Tetap Eksis dengan Berhijab


       
          “Jilbab tidak menghalangiku untuk tetap berkarya” ungkap mahasiswa cantik bernama lengkap Alifiati Nurul Aini. Berkat prinsip yang dipegang perempuan kelahiran Grobogan, 11 Juni 1992 ini, ia berhasil menyabet gelar sebagai Top Model pada pemilihan Queen Bee of Hijab tahun 2012 yang diadakan Butik Bee Bee pada 22 Februari 2012 lalu. Hal ini tidak sesuai dengan opini yang berkembang dalam masyarakat, bahwa jilbab dapat membatasi gerak seseorang. Buktinya, gadis tinggi semampai yang akrab disapa Via ini dapat tetap eksis sebagai model yang tetap mengenakan jilbab untuk menutup auratnya.
Putri pertama dari pasangan H. Ali Mahfudhon, S.H., MM. dan Hj. Siti Shofiatun, S.Pd. ini mengaku hobinya berpose di depan kamera dan berjalan anggun diatas catwalk muncul sejak dirinya memasuki masa kanak-kanak. Bakat yang diketahui sang ibu kala itu mengantarkannya pada lomba-lomba modeling anak yang juga membuahkan tropi dan berbagai hadiah yang tidak sedikit jumlahnya. Kesuksesan gadis yang duduk di bangku kuliah jurusan Administrasi Publik UNDIP ini semakin meroketkan namanya diantara kalangan mahasiswa FISIP. Bahkan ia lebih dikenal sebagai seorang model daripada keaktifannya menjadi anggota BEM kampus. Kecerdikannya dalam memanfaatkan waktu membawa penggemar warna merah muda ini tetap aktif di sejumlah kegiatan kampus yang ada. Oleh sebab itu, jadwal yang kian padat sebagai mahasiswa dengan seabrek tugas kuliah tak menghambat langkahnya untuk berprestasi.  Pantas jika ia akhirnya kembali terpilih mendapat penghargaan sebagai Best Photogenic tahun ini.
Dibalik kecemerlangan kariernya, tak jarang terdengar selentingan tidak enak ditujukan pada alumnus SMA 2 Semarang ini. Seperti kata pepatah “semakin tinggi pohon, semakin kencang angin yang menerpanya”. Mereka beranggapan bahwa gadis berjilbab tidak seharusnya menjadi model. Walaupun begitu, Via tak goyah akan misinya untuk menyampaikan pesan kebaikan. Karena ia yakin bahwa dengan tetap menjadi model berhijab akan menginspirasi kaum hawa lainnya untuk melakukan hal yang sama, menutup aurat. “Tetap Percaya Diri dengan hijab yang menghiasi hari-harimu, karena dengan hijabmu itu kau akan menemukan jati dirimu sebagai seorang muslim yang taat pada perintah Tuhannya. Dari jilbab itu juga, seorang wanita lebih mudah dikenal dan terlindungi. Kecantikan hatimu akan terpancar dari caramu berbusana.” Tutur gadis penyuka steak ini saat menyampaikan pesannya pada teman-teman berjilbab yang lain. Ia juga membagi kiat-kiatnya dalam berbusana yang gaul namun tetap syar’i. Pintar berkreasi dengan memadu madankan busana dan jilbab yang dikenakan. Selain kombinasi yang tepat, ia menyarankan agar kita selalu menginovasi model kerudung yang kita kenakan. Semoga pesan mulia gadis yang bercita-cita menjadi politikus ini dapat tersampaikan pada generasi muda agar tetap sopan dalam berbusana.
 
 Published in Derap Guru Magazine on April 2012 by Shabrina

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Rencana Tuhan

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet. Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut:
"Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini; nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas."
Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu Semrawut menurut pandanganku.

Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil.
"Anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu." Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet. Kemudian ibu berkata: "Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya.Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan."

Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Allah;"
Allah, apa yang Engkau lakukan?
Ia menjawab: Aku sedang menyulam kehidupanmu. Dan aku membantah,"Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?"
Kemudian Allah menjawab, "Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu di bumi ini. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke sorga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu." 

(www.pondokbaca.com) - copas

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Anugrah Cahyo Hudi - Senang dengan Tantangan Baru


Bermanfaat untuk lingkungan sekitar. Begitulah gambaran sosok mahasiswa IKIP PGRI Semarang bernama lengkap Anugrah Cahyo Hudi. Cahyo, panggilan akrab dari pasangan Titut Asnan Hudi dan Listiyani ini sangat aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan intra maupun ekstra kampus. Kegemarannya bersosialisasi ini membuatnya dikenali tidak hanya oleh mahasiswa tingkat berapapun di jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tetapi juga para dosen yang mengajarnya. Karena dinilai aktif, pria yang bertempat tinggal di Bandungan-Semarang ini didaulat oleh dosen untuk membantu terselenggaranya Seminar Internasional dengan tema “Language Teaching and Character Building” pada 3-5 November 2011 lalu. Di dalam acara yang dihadiri oleh delegasi berbagai Negara ini, dia terpilih menjadi moderator setelah melewati berbagai macam seleksi yang diberikan oleh para dosen. Pengalaman yang tidak semua orang bisa merasakannya ini ia tempuh setelah mendapat “penggodokan” dengan diwajibkannya menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari selama 3 hari. Selain mendapat teman dari bermacam-macam adat istiadat yang berbeda, mahasiswa yang aktif dalam UKM Paduan Suara, HIMA PBI (EDSA), dan English Debate Community ini juga mendapat wawasan baru mengenai informasi-informasi pendidikan yang ada di dunia luar. Menurutnya, modal yang didapatnya ini sangat bermanfaat untuk setiap calon guru agar dapat profesional dalam menjalankan profesinya. Penyuka pisang goreng ini menambahkan selain kaya akan wawasan, seorang guru yang berkualitas diharuskan bisa menjadi panutan anak didiknya. Dimana setiap perilaku dan ucapan guru terekam baik dalam ingatan siswa. Oleh karena itu, peningkatan kesejahteraan guru saat ini diharapkan mampu menunjang profesionalitas kinerja para guru dalam mendidik anak bangsa.
Meskipun mempunyai kesibukan dan tugas kuliah yang tidak sedikit, putra pertama dari dua bersaudara ini mampu membagi waktunya untuk mengajar les privat demi membantu orang tuanya. Komitmen dan semangatnya untuk mandiri ini sangat jarang ditemukan lagi pada mahasiswa kebanyakan. Sementara remaja seusianya lebih sering membuang-buang waktu untuk hal yang tidak bermanfaat, Cahyo selalu mengisi waktunya untuk kegiatan-kegiatan eksternal maupun internal kampus. Tak jarang ia memanfaatkan waktunya untuk mencari informasi beasiswa baik di dalam maupun luar negeri.
Di usianya yang terbilang muda, pemilik suara merdu ini mampu bersaing dalam era globalisasi tanpa meninggalkan budaya dan karakter bangsa Indonesia. Terbukti ia berhasil menyabet Juara I dalam lomba Group Paduan Suara IKIP PGRI Semarang, serta masuk dalam 5 besar dalam pemilihan Prince and Princess English 2011. Kefasihannya berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris menjadikannya dikenal oleh setiap dosen yang mengampu mata kuliahnya. “Jangan pantang menyerah jika gagal, selalu berani mencoba hal baru, selalu optimis untuk mencapai tujuan yang diinginkan, dan jangan pernah melupakan jasa ibu kita” ungkap remaja kelahiran Kab. Semarang, 4 April 1992 ini ketika menyampaikan kiat-kiatnya dalam meraih prestasi. Ibu adalah inspirator serta motivator terbesarnya selama ini, karena jasa ibu baginya tidak akan habis bila diungkapkan, serta kasih sayang seorang ibu tidak akan pernah usai jika dijabarkan. Sehingga Ia bertekad untuk menyelesaikan kuliah secepatnya dengan predikat cumlaud, dan akan mempersembahkannya untuk ibunda tercinta.
Published in Derap Guru Magazine on March 2012 by Shabrina

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Mahiba Nasyid – Semangat menjadi Juara


      Mahiba Nasyid adalah grup nasyid yang terbentuk di SMA 2 Semarang pada 8 Maret 2008. Nama Mahiba berasal dari singkatan nama-nama personilnya. Abdul Latif sebagai lead vocal yang saat ini sedang menyelesaikan studinya di Universitas Diponegoro jurusan D3 Teknik Kimia, kemudian untuk choir I atau pengiring saat ini dipegang oleh Nurkharistna Al Jihad yang berkuliah di Universitas Muhammadiyah jurusan S1 Keperawatan, sedangkan choir II oleh M. Irvan Zidny yang berkuliah di Universitas Diponegoro jurusan S1 Teknik Sipil, dan choir III yaitu Bambang Nur Sholeh yang duduk di bangku kuliah jurusan S1 Teknik Mesin Universitas Diponegoro, Nurul Huda di posisi bass sedang berkuliah di Universitas Diponegoro jurusan S1 Teknik Perkapalan, dan yang terakhir Bahtera M. Adi sebagai percussion/beatbox kini berkulih di Universitas Semarang jusrusan S1 Pendidikan Matematika. Grup yang bernaung dalam menejemen Asosiasi Nasyid Nusantara (ANN) Jateng sejak tahun 2009 ini pernah menjuarai berbagai kompetisi baik di tingkat kota maupun provinsi. Diantaranya adalah menjadi Juara 1 di Festival Nasyid Unnes dan Festival Nasyid Undip pada tahun 2008, Juara 1 di Festival Nasyid Akpol se-Jateng pada tahun 2008, Juara 2 di Festival Nasyid Telkomsel se-Jateng pada tahun 2009.  Semangat Mahiba untuk menang dan maju membawa mereka berhasil menembus 13 besar finalis Festival Nasyid 10th Islamic Book Fair Tingkat Nasional yang diadakan oleh Forum Silaturahmi Nasyid Indonesia. Selain itu, keseriusan Mahiba dalam kancah industri musik dibuktikan dengan dikeluarkannya single Jadilah Juara, NoNy (Narkoba No Nasyid Yes), Ayo Kita Semangat, dan Cintailah. Mereka juga merencanakan untuk merilis album pertama mereka tahun depan. 
      Keberhasilan Mahiba sampai saat ini tidak lepas dari usaha dan kerja keras para personil yang rela meluangkan waktunya untuk berlatih maupun tampil di sela kesibukannya sebagai mahasiswa yang aktif dalam organisasi kampus, remaja masjid, maupun organisasi masyarakat. Meskipun mempunyai kesibukan dan tugas kuliah yang tidak sedikit di masing-masing kampusnya, mereka tetap berkomitmen dan bertanggung jawab dalam karirnya di bidang nasyid ini. Sementara banyak pemuda di Indonesia yang lebih memilih untuk menghabiskan waktunya untuk berhura-hura, Mahiba memilih tampil berbeda dengan format musik Islami. Di usia yang terbilang muda, Mahiba mampu berjuang menyebarkan dakwah melalui nada. Mereka tidak berputus asa di tengah arus globalisasi yang menyebabkan penurunan moral maupun karakter bangsa Indonesia. Karena Mahiba hanya ingin terus berkarya dan bermanfaat untuk banyak orang. Diantara banyaknya target yang ingin mereka capai, satu harapan terbesar mereka adalah menjadikan nasyid sebagai hiburan utama masyarakat di dunia ini. Karena salah satu kekuatan dalam nasyid adalah pada liriknya yang memberikan nasihat dan pesan-pesan kebaikan, jadi selain pendengar nasyid tersebut terhibur juga dapat menjadi pengingat atas apa yang sudah kita perbuat selama ini. 
      Pada bulan Ramadhan seperti ini, Mahiba kebanjiran job tampil di sejumlah acara. “Ramadhan bagi kami adalah sebuah asa di antara sebelas tipu daya dunia. Maksudnya Ramadhan menjadi bulan penuh rahmat, bulan pembakar dosa, bulan yang terbebas dari bisik rayu syaiton, yang itu menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan yang penuh dengan keberkahan” ungkap grup Nasyid yang ber-genre acapella, music, dan haroki ini. Bagi Mahiba, bulan Ramadhan seharusnya digunakan untuk beribadah dan beraktivitas sebanyak-banyaknya. Hal inilah yang membuat Mahiba tetap enjoy di tengah kesibukannya mengisi acara. Mahiba biasa mengisi dalam berbagai acara seperti wedding, gathering, meeting, seminar, training motivasi, pentas seni, buka bersama, syukuran, dan khitan. Jika ingin mengundang mereka untuk mengisi acara, dapat menghubungi Ali-manager di 085640298589.
 Published at Tabloid Inspirasi on September II 2011 by Shabrina

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

"Hafalan Shalat Delisa" : Sepenggal Kisah Tsunami Aceh

source : JAKARTA, KOMPAS.com --



Pada 26 Desember 2004, tsunami melanda sebagian Aceh dan beberapa wilayah lain di dunia. Kini, hampir tujuh tahun sesudah peristiwa itu, dirilis film Hafalan Shalat Delisa, yang mengangkat secuplik kisah mereka yang selamat dari gelombang dahsyat tersebut.
Film yang mengangkat cerita dari novel berjudul sama karya Tere Liye dan disutradarai oleh Sony Gaokasak tersebut tak hanya mengetengahkan sisi tragedinya, tapi juga menyampaikan nilai Islami dan budaya Aceh. Tokoh utamanya Delisa (yang dimainkan oleh Chantiq Schagerl), seorang gadis tujuh tahun yang tinggal di Lhok Nga, Aceh, bersama ketiga kakaknya, Fatimah (Ghina Salsabila), Aisyah (Reska Tania Apriadi), dan Zahra (Riska Tania Apria).

Kepada Delisa ditanamkan nilai agama oleh ibunya, Ummi (Nirina Zubir), dan ayahnya, Abi Usman (Reza Rahardian). Kehidupan mereka tadinya berjalan normal dan riang. Tapi, ketika Delisa sedang menjalani ujian praktek bacaan shalat, tsunami menerpa. Di sinilah Delisa mulai digambarkan tertimpa musibah yang sangat besar.

Bagaimana perjuangan Delisa? Akankah ia berkumpul lagi dengan saudara-saudaranya? Film yang juga dimainkan oleh Mike Lewis, Al Fathir Muchtar, dan Joe P Project ini akan mulai diputar serentak di gedung-gedung bioskop Tanah Air pada 22 Desember 2011.

Let's watch the movie -->

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENDIDIKAN DI INDONESIA

A. Dunia Pendidikan Konvensional Indonesia

Secara umum Dunia Pendidikan memang belum pernah benar-benar menjadi wacana yang publik di Indonesia, dalam arti dibicarakan secara luas oleh berbagai kalangan baik yang bersentuhan langsung maupun tidak langsung dengan urusan pendidikan. Namun demikian, bukan berarti bahwa permasalahan ini tidak pernah menjadi perhatian.
Upaya-upaya peningkatan kualitas mutu serta kuantitas yang membawa nama pendidikan telah dilakukan oleh pihak pemerintah, walau sampai saat ini kita belum melihat hasil dari usaha tersebut. Apabila kita melihat dari sudut pandang nasional atau alias yang umum-umum saja jadi marilah kita lihat apa yang dilakukan oleh pemerintah. Usaha yang dilakukan oleh pemerintah biasanya bersifat konstitusional demi mendapatkan lulusan dari sekolah yang kompetitif dan siap bersaing secara global, semisalkan dengan menetapkan angka batas minimal kelulusan UAN dengan nilai sebesar 4,00 dengan tidak digabung dengan poin pada ujian praktek ditambah lagi tanpa ujian praktek. Pada hal ini bukannya kita menemukan pemerintah berusaha untuk memperbaiki mutu pendidikan melainkan Nampak sepertinya pemerintah hendak menjegal generasi kita.
Apabila kita amati dengan seksama, apa sebenarnya yang menjadi inti permasalahan pada dunia pendidikan, mungkin jauh lebih sulit dari menggantang asap. Berbagai hal dapat saja dipersalahkan sebagai pokok masalah yang menghambat kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. Namun demikian, yang jelas-jelas dapat kita temukan sebagai suatu kecacatan ialah proses belajar mengajar konvensional yang mengandalkan tatap muka antara guru dan murid, dosen dengan mahasiswa, pelatih dengan peserta latihan, bagaimanapun merupakan sasaran empuk yang paling mudah menjadi sasaran bagi suara-suara kritis yang menghendaki peningkatan kualitas pada dunia pendidikan.
Ketidakefektifan adalah kata yang paling cocok untTuk sistem ini, sebab seiring dengan perkembangan zaman, pertukaran informasi menjadi semakin cepat dan instan, namun institut yang masih menggunakan sistem tradisional ini mengajar (di jenjang sekolah tinggi kita anggap memberikan informasi) dengan sangat lambat dan tidak seiring dengan perkembangan IT. Sistem konvensional ini seharusnya sudah ditinggalkan sejak ditemukannya media komunikasi multimedia. Karena sifat Internet yang dapat dihubungi setiap saat, artinya siswa dapat memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan di jaringan Internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi. Dengan perkembangan pesat di bidang teknologi telekomunikasi, multimedia, dan informasi; mendengarkan ceramah, mencatat di atas kertas sudah tentu ketinggalan jaman.
B. Penggunaan IT Dalam Dunia Pendidikan
Arti IT bagi dunia pendidikan seharusnya berarti tersedianya saluran atau sarana yang dapat dipakai untuk menyiarkan program pendidikan. Namun hal Pemanfaatan IT ini di Indonesia baru memasuki tahap mempelajari berbagai kemungkinan pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan memasuki milenium ketiga ini.
Padahal penggunaan IT ini telah bukanlah suatu wacana yang asing di negeri Paman Sam Sana. Pemanfaatan IT dalam bidang pendidikan sudah merupakan kelaziman di Amerika Serikat pada dasawarsa yang telah lalu. Ini merupakan salah satu bukti utama ketertinggalan bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa di dunia. Berikut ini ialah sampel-sampel dari luar negeri hasil revolusi dari sistem pendidikan yang berhasil memanfaatkan Teknologi Informasi untuk menunjang proses pembelajaran mereka:
1. SD River Oaks di Oaksville, Ontario, Kanada, merupakan contoh tentang apa yang bakal terjadi di sekolah. SD ini dibangun dengan visi khusus: sekolah harus bisa membuat murid memasuki era informasi instan dengan penuh keyakinan. Setiap murid di setiap kelas berkesempatan untuk berhubungan dengan seluruh jaringan komputer sekolah. CD-ROM adalah fakta tentang kehidupan. Sekolah ini bahkan tidak memiiki ensiklopedia dalam bentuk cetakan. Di seluruh perpustakaan, referensinya disimpan di dalam disket video interktif dan CD-ROM-bisa langsung diakses oleh siapa saja, dan dalam berbagai bentuk: sehingga gambar dan fakta bisa dikombinasikan sebelum dicetak;foto bisa digabungkan dengan informasi.
2. SMU Lester B. Pearson di Kanada merupakan model lain dari era komputer ini. Sekolah ini memiliki 300 komputer untuk 1200 murid. Dan sekolah ini memiliki angka putus sekolah yang terendah di Kanada: 4% dibandingkan rata-rata nasional sebesar 30%
3. Prestasi lebih spektakuler ditunjukkan oleh SMP Christopher Columbus di Union City, New Jersey. Di akhir 1980-an, nilai ujian sekolah ini begitu rendah, dan jumlah murid absen dan putus sekolah begitu tinggi hingga negara bagian memutuskan untuk mengambil alih. Lebih dari 99% murid berasal dari keluarga yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua.
Bell Atlantic- Sebuah perusahaan telepon di daerah itu membantu menyediakan komputer dan jaringan yang menghubungkan rumah murid dengan ruang kelas, guru, dan administrator sekolah. Semuanya dihubungkan ke Internet, dan para guru dilatih menggunakan komputer pribadi. Sebagai gantinya, para guru mengadakan kursus pelatihan akhir minggu bagi orangtua. Dalam tempo dua tahun, baik angka putus sekolah maupun murid absen menurun ke titik nol. Nilai ujian-standar murid meningkat hampir 3 kali lebih tinggi dari rata-rata sekolah seantero New Jersey.
Informasi yang diwakilkan oleh komputer yang terhubung dengan internet sebagai media utamanya telah mampu memberikan kontribusi yang demikian besar bagi proses pendidikan. Teknologi interaktif ini memberikan katalis bagi terjadinya perubahan medasar terhadap peran guru: dari informasi ke transformasi. Setiap sistem sekolah harus bersifat moderat terhadap teknologi yang memampukan mereka untuk belajar dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas. Dan Teknologi Informasi yang menjadi kunci untuk menuju model sekolah masa depan yang lebih baik.
Namun usaha-usaha dari anak-anak bangsa juga terus dilakukan untuk mengejar ketertinggalan bangsa Indonesia dalam hal penyampaian proses pendidikan dengan penggunaan IT. Semisalnya, baru-baru ini Telkom, Indosat, dan Institut Teknologi Bandung (ITB) menyatakan kesiapannya untuk mengembangkan IT untuk pendidikan di Indonesia, dimulai dengan proyek-proyek percontohan.Telkom menyatakan akan terus memperbaiki dan meningkatkan kualitas infrastruktur jaringan telekomunikasi yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung (backbone) bagi pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan serta implementasi-implementasi lainnya di Indonesia. Bahkan, saat ini Telkom mulai mengembangkan teknologi yang memanfaatkan ISDN (Integrated Sevices Digital Network) untuk memfasilitasi penyelenggaraan konferensi jarak jauh (teleconference) sebagai salah satu aplikasi pembelajaran jarak jauh.
Banyak aspek dapat diajukan untuk dijadikan sebagai alasan-alasan untuk mendukung pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas pendidikan nasional Indonesia. Salah satu aspeknya ialah kondisi geografis Indonesia dengan sekian banyaknya pulau yang terpencar-pencar dan kontur permukaan buminya yang seringkali tidak bersahabat, biasanya diajukan untuk menjagokan pengembangan dan penerapan IT untuk pendidikan. IT sangat mampu dan dijagokan agar menjadi fasilitator utama untuk meratakan pendidikan di bumi Nusantara, sebab IT yang mengandalkan kemampuan pembelajaran jarak jauhnya tidak terpisah oleh ruang, jarak dan waktu. Demi penggapaian daerah-daerah yang sulit tentunya diharapkan penerapan ini agar dilakukan sesegera mungkin di Indonesia.
IMPLIKASI IT DI DUNIA PENDIDIKAN INDONESIA
e-Education, istilah ini mungkin masih asing bagi bangsa Indonesia. e-education (Electronic Education) ialah istilah penggunaan IT di bidang Pendidikan. Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses. Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi masalah lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya. (Berapa banyak perpustakaan di Indonesia, dan bagaimana kualitasnya?) Adanya Internet memungkinkan seseorang di Indonesia untuk mengakses perpustakaan di Amerika Serikat berupa Digital Library. Sudah banyak cerita tentang pertolongan Internet dalam penelitian, tugas akhir. Tukar menukar informasi atau tanya jawab dengan pakar dapat dilakukan melalui Internet. Tanpa adanya Internet banyak tugas akhir dan thesis yang mungkin membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk diselesaikan.
A. Pemanfaatan IT Bagi Institut Pendidikan
Pesatnya perkembangan IT, khususnya internet, memungkinkan pengembangan layanan informasi yang lebih baik dalam suatu institusi pendidikan. Dilingkungan perguruan tinggi, pemanfaatan IT lainnya yaitu diwujudkan dalam suatu sistem yang disebut electronic university (e-University). Pengembangan e-University bertujuan untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan, sehingga perguruan tinggi dapat menyediakan layanan informasi yang lebih baik kepada komunitasnya, baik didalam maupun diluar perguruan tinggi tersebut melalui internet. Layanan pendidikan lain yang bisa dilaksanakan melalui sarana internet yaitu dengan menyediakan materi kuliah secara online dan materi kuliah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membutuhkan.
Lingkungan Akademis Pendidikan Indonesia yang mengenal alias sudah akrab dengan Implikasi IT di bidang Pendidikan adalah UI dan ITB. Semisalnya UI. Hampir setiap Fakultas yang terdapat di UI memiliki jaringan yang dapat di akses oleh masyarakat, memberikan informasi bahkan bagi yang sulit mendapatkannya karena problema ruang dan waktu. Hal ini juga tentunya sangat membantu bagi calon mahasiswa maupun mahasiswa atau bahkan alumni yang membutuhkan informasi tentang biaya kuliah, kurikulum, dosen pembimbing, atau banyak yang lainnya. Contoh lain adalah Universitas Swasta Bina Nusantara juga memiliki jaringan Internet yang sangat mantap, yang melayakkan mereka mendapatkan penghargaan akademi pendidikan Indonesia dengan situs terbaik. Layanan yang disediakan pada situs mereka dapat dibandingkan dengan layanan yang disediakan oleh situs-situs pendidikan luar negeri seperti Institut Pendidikan California atau Institut Pendidikan Virginia, dan sebagainya.
Pada tingkat pendidikan SMU implikasi IT juga sudah mulai dilakukan walau belum mampu menjajal dengan implikasi-implikasinya pada tingkatan pendidikan lanjutan. Di SMU ini rata-rata penggunaan internet hanyalah sebagai fasilitas tambahan dan lagi IT belum menjadi kurikulum utama yang diajarkan untuk siswa. IT belum menjadi media database utama bagi nilai-nilai, kurikulum, siswa, guru atau yang lainnya. Namun prospek untuk masa depan, penggunaan IT di SMU cukup cerah.
Selain untuk melayani Institut pendidikan secara khusus, adapula yang untuk dunia pendidikan secara umum di indonesia. Ada juga layanan situs internet yang menyajikan kegiatan sistem pendidikan di indonesia. situs ini dimaksudkan untuk merangkum informasi yang berhubungan dengan perkembangan pendidikan yang terjadi dan untuk menyajikan sumber umum serta jaringan komunikasi (forum) bagi administrator sekolah, para pendidik dan para peminat lainnya. Tujuan utama dari situs ini adalah sebagai wadah untuk saling berhubungan yang dapat menampung semua sektor utama pendidikan. Contoh dari situs ini adalah www.pendidikan.net
Disamping lingkungan pendidikan, misalnya pada kegiatan penelitian kita dapat memanfaatkan internet guna mencari bahan atau pun data yang dibutuhkan untuk kegiatan tersebut melalui mesin pencari pada internet. Situs tersebut sangat berguna pada saat kita membutuhkan artikel, jurnal ataupun referensi yang dibutuhkan. Situs tersebut contohnya seperti google.com atau searchindonesia.com atau sumpahpalapa.net.
Inisiatif-inisiatif penggunaan IT dan Internet di luar institusi pendidikan formal tetapi masih berkaitan dengan lingkungan pendidikan di Indonesia sudah mulai bermunculan. Salah satu inisiatif yang sekarang sudah ada adalah situs penyelenggara “Komunitas Sekolah Indonesia”. Situs yang menyelenggarakan kegiatan tersebut contohnya plasa.com dan smu-net.com.
B. IT Sebagai Media Pembelajaran Multimedia
Kerjasama antar pakar dan juga dengan mahasiswa yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah. Dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Bayangkan apabila seorang mahasiswa di Sulawesi dapat berdiskusi masalah teknologi komputer dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Mahasiswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.
Sharing information juga sangat dibutuhkan dalam bidang penelitian agar penelitian tidak berulang (reinvent the wheel). Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses pengembangan ilmu dan teknologi.
Virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet. Virtual university memiliki karakteristik yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak. Jika pendidikan hanya dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas? Jumlah peserta mungkin hanya dapat diisi 40 – 50 orang. Virtual university dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja. Penyedia layanan Virtual University ini adalah www.ibuteledukasi.com . Mungkin sekarang ini Virtual University layanannya belum efektif karena teknologi yang masih minim. Namun diharapkan di masa depan Virtual University ini dapat menggunakan teknologi yang lebih handal semisal Video Streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh ISP lokal, sehingga tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpi-impikan oleh setiap ahli IT di dunia Pendidikan. Virtual School juga diharapkan untuk hadir pada jangka waktu satu dasawarsa ke depan.
Bagi Indonesia, manfaat-manfaat yang disebutkan di atas sudah dapat menjadi alasan yang kuat untuk menjadikan Internet sebagai infrastruktur bidang pendidikan. Untuk merangkumkan manfaat Internet bagi bidang pendidikan di Indonesia:
. Akses ke perpustakaan;
. Akses ke pakar;
. Melaksanakan kegiatan kuliah secara online;
. Menyediakan layanan informasi akademik suatu institusi pendidikan;
. Menyediakan fasilitas mesin pencari data;
. Meyediakan fasilitas diskusi;
. Menyediakan fasilitas direktori alumni dan sekolah;
. Menyediakan fasilitas kerjasama;
. Dan lain – lain.
C. Kendala-Kendala Pengimplikasian di Indonesia
Jika memang IT dan Internet memiliki banyak manfaat, tentunya ingin kita gunakan secepatnya. Namun ada beberapa kendala di Indonesia yang menyebabkan IT dan Internet belum dapat digunakan seoptimal mungkin. Kesiapan pemerintah Indonesia masih patut dipertanyakan dalam hal ini.
Salah satu penyebab utama adalah kurangnya ketersediaan sumber daya manusia, proses transformasi teknologi, infrastruktur telekomunikasi dan perangkat hukumnya yang mengaturnya. apakah infrastruktur hukum yang melandasi operasional pendidikan di Indonesia cukup memadai untuk menampung perkembangan baru berupa penerapan IT untuk pendidikan ini. Sebab perlu diketahui bahwa Cyber Law belum diterapkan pada dunia Hukum di Indonesia.
Selain itu masih terdapat kekurangan pada hal pengadaan infrastruktur teknologi telekomunikasi, multimedia dan informasi yang merupakan prasyarat terselenggaranya IT untuk pendidikan sementara penetrasi komputer (PC) di Indonesia masih rendah. Biaya penggunaan jasa telekomunikasi juga masih mahal bahkan jaringan telepon masih belum tersedia di berbagai tempat di Indonesia.. Untuk itu perlu dipikirkan akses ke Internet tanpa melalui komputer pribadi di rumah. Sementara itu tempat akses Internet dapat diperlebar jangkauannya melalui fasilitas di kampus, sekolahan, dan bahkan melalui warung Internet.Hal ini tentunya dihadapkan kembali kepada pihak pemerintah maupun pihak swasta; walaupun pada akhirnya terpulang juga kepada pemerintah. Sebab pemerintahlah yang dapat menciptakan iklim kebijakan dan regulasi yang kondusif bagi investasi swasta di bidang pendidikan. Namun sementara pemerintah sendiri masih demikian pelit untuk mengalokasikan dana untuk kebutuhan pendidikan. Saat ini baru Institut-institut pendidikan unggulan yang memiliki fasilitas untuk mengakses jaringan IT yang memadai. Padahal masih banyak institut-institut pendidikan lainnya yang belum diperlengkapi dengan fasilitas IT. Harapan kita bersama hal ini dapat diatasi sejalan dengan perkembangan telekomunikasi yang semakin canggih dan semakin murah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS